5 Komponen Penting di Sepeda Listrik
Dimasa sekarang ini banyak orang tidak hanya bersepeda dengan sepeda konvensional, tetapi juga mulai menggunakan sepeda listrik. Sepeda listrik dirancang untuk meningkatkan kenyamanan berkendara dengan bantuan tenaga listrik, memungkinkan pengendara untuk menghemat energi, terutama saat menghadapi rute yang menantang atau mendaki.
Sepeda listrik menjadi pilihan bagi berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua, termasuk mereka yang memiliki masalah lutut namun masih ingin merasakan kesenangan bersepeda. Keunggulan sepeda listrik ini terletak pada komponen-komponen internalnya yang berperan penting dan bekerja bersama untuk menciptakan pengalaman berkendara yang nyaman. Mari kita bahas komponen-komponen utama yang membuat sepeda listrik ini begitu efisien dalam penggunaannya.
1. Hub Motor (Dinamo)
Sepeda listrik memiliki fitur khas berupa motor penggerak atau dinamo. Fungsi utama dinamo adalah untuk mengkonversi energi listrik dari baterai menjadi energi mekanik yang menggerakkan sepeda. Meskipun dinamo dapat ditempatkan di berbagai lokasi, umumnya terletak pada roda sepeda sebagai hub motor atau pada gear depan sebagai mid drive motor.
Pada sepeda listrik, terdapat dua jenis dinamo yang umum digunakan: Brushed DC dan BLDC. Tipe Brushed DC bekerja dengan arus searah dan memiliki keunggulan dari segi harga yang lebih ekonomis. Dinamo ini sering digunakan pada skuter listrik dan juga dapat mendukung operasi sepeda listrik. Di sisi lain, dinamo BLDC cenderung lebih mahal, tetapi menawarkan kinerja yang lebih kuat dan efisiensi yang lebih tinggi.
2. Baterai
Baterai merupakan elemen penting dalam sepeda listrik yang menyediakan tenaga untuk mobilitasnya. Bagian ini adalah yang termahal di antara semua komponen sepeda listrik. Pada masa awal pembuatannya, baterai yang digunakan adalah jenis asam timbal atau NiMH, tetapi kini sepeda listrik telah sepenuhnya menggunakan baterai lithium-ion. Alasan pemilihan lithium adalah karena baterai jenis ini menawarkan kekuatan yang lebih besar, bobot yang lebih ringan, dan masa pakai yang lebih lama.
Secara umum, baterai sepeda listrik memiliki tegangan antara 36 V hingga
52 V, yang dianggap sebagai kisaran aman untuk mencegah risiko kejutan listrik. Baterai biasanya terintegrasi dengan frame sepeda untuk tampilan yang lebih estetis. Selain itu, ada pula baterai yang diposisikan pada downtube segitiga atau di rak belakang sepeda.
3. Kontroller
Kontroler pada e-bike adalah komponen kunci yang mungkin tidak banyak diketahui orang. Fungsinya yang pertama adalah mengkonversi tegangan DC menjadi AC tiga fase, yang memungkinkan motor untuk beroperasi. Fungsi kedua adalah untuk secara dinamis menyesuaikan tegangan yang diberikan ke motor berdasarkan input dari throttle pengendara, sensor pedal, dan batasan arus yang ditetapkan.
4. Throttle Gas
Throttle adalah komponen pada setang sepeda yang memungkinkan pengendara untuk menyesuaikan kekuatan yang dibutuhkan dengan menekan atau memutar tuas. Ini memberi pengendara kontrol total atas daya yang dihasilkan oleh dinamo, memungkinkan penyesuaian daya sesuai keinginan, bahkan saat bersepeda.
Dua tipe throttle yang sering ditemui adalah thumb throttle dan twist throttle. Thumb throttle, yang dioperasikan dengan jempol, digunakan untuk mengaktifkan pedal. Sementara itu, twist throttle, yang mirip dengan grip pada motor, dioperasikan dengan memutar atau menarik grip tersebut.
5. LCD Display
LCD Display adalah alat yang dapat menunjukkan informasi terperinci tentang kondisi sepeda listrik. Layar ini menampilkan data seperti suhu motor, kecepatan berkendara, dan sisa daya baterai. Umumnya, panel ini telah melalui pengujian untuk memastikan ketahanannya terhadap guncangan dan kelembapan selama perjalanan.
Tuliskan Komentar